Salah satu dampak nyata dari pemanasan global adalah meningkatnya frekuensi cuaca panas ekstrem. Fenomena ini berdampak luas pada berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga infrastruktur. Di sektor pertanian, panas ekstrem dapat menyebabkan kekeringan dan gagal panen. Sementara itu, di sektor konstruksi jalan, suhu tinggi berisiko menurunkan kualitas infrastruktur jalan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan. Aspal Buton hadir sebagai solusi material jalan yang lebih tahan terhadap kondisi iklim ekstrem tersebut.
Indonesia sebagai negara tropis yang hanya memiliki dua musim, sudah mengalami suhu panas yang signifikan bahkan tanpa pengaruh pemanasan global. Dalam kondisi siang hari, suhu udara bisa sangat menyengat dan berpotensi mempercepat kerusakan jalan. Oleh karena itu, penggunaan Aspal Buton sebagai campuran aspal sangat penting untuk menjaga ketahanan jalan dalam suhu tinggi.
Menurut data Climate Change Knowledge Portal dari Bank Dunia, rata-rata suhu maksimum bulanan di Indonesia pada periode 1991–2020 adalah 30,55°C, dengan suhu tertinggi terjadi pada bulan Oktober (31,00°C) dan terendah pada bulan Juli (30,16°C). Suhu ini mencerminkan tekanan yang terus-menerus terhadap infrastruktur jalan. Dalam kondisi ini, Aspal Buton memberikan daya tahan lebih baik karena komposisi alaminya yang mengandung bitumen dan mineral.

Untuk menghadapi tantangan suhu ekstrem, Aspal Buton—batuan alam yang mengandung campuran bitumen dan mineral—menawarkan solusi. Aspal Buton B 5/20 meningkatkan stabiltaspada temperature tinggi (Lin, Luo, Yang, & Liu, 2011). Menjadikannya material pilihan untuk menjaga kualitas dan daya tahan jalan dalam kondisi iklim tropis Indonesia yang panas.
Kerusakan jalan akibat penggunaan material yang tidak tahan panas tidak hanya menimbulkan biaya pemeliharaan yang tinggi, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas. Suhu ekstrem dapat memengaruhi konsentrasi pengendara, mempercepat kenaikan suhu mesin kendaraan, serta memperburuk kondisi jalan. Dalam konteks ini, Aspal Buton memiliki peran strategis untuk meningkatkan keselamatan jalan dan mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang rusak.
Dengan menggunakan Aspal Buton, kondisi jalan dapat lebih kuat dalam cuaca ekstrem. Aspal Buton mampu menjaga stabilitas permukaan jalan (Lin, Luo, Yang, & Liu, 2011) dan mengurangi potensi deformasi akibat panas yang berlebihan Pemanfaatan Aspal Buton tidak hanya perlu dimaksimalkan di dalam negeri, tetapi juga berpotensi besar untuk mendukung infrastruktur tahan panas di pasar global. Dengan kualitas alami dan kandungan mineral yang unggul, Aspal Buton layak menjadi pilihan utama untuk pembangunan jalan yang lebih kuat, tahan lama, dan aman dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Referensi : (Lin Zhi-Hong, Luo Jin-Du, Yang Cheng-Xuan, Liu Ren-Hui. Studi Kelayakan Penggunaan Aspal Buton di Perkerasan Jalan di Taiwan. Universitas Nasional Chung Hsing, Vol.10, No.4, hlm. 61–68, Desember 2011)