Aspal alam dari Pulau Buton atau yang lebih dikenal sebagai Aspal Buton, memiliki dua karakteristik utama berdasarkan struktur batuannya, yaitu Aspal Buton tipe keras dan Aspal Buton tipe lembut. Kedua tipe ini mengandung dua unsur penting, yakni unsur bitumen (aspal alami) dan unsur mineral. Kombinasi dari kedua unsur tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja campuran beraspal (hotmix asphalt) yang digunakan dalam pekerjaan perkerasan jalan.
Salah satu contoh Aspal Buton yang berkualitas tinggi adalah Aspal Buton dari Kabungka, yang memiliki komposisi kimia mineral yang didominasi oleh senyawa CaCO₃ (kalsium karbonat). Senyawa ini, bersama dengan kandungan aspal alaminya, dapat meningkatkan kekakuan campuran hotmix, yang sangat penting untuk meningkatkan ketahanan jalan terhadap deformasi permanen (rutting) serta memperpanjang umur layanan perkerasan jalan.
Selain kandungan mineralnya, Aspal Buton dari Kabungka juga memiliki kadar asphaltene yang tinggi, yang merupakan komponen berat dalam bitumen. Kandungan asphaltene ini sangat bermanfaat karena meningkatkan kekakuan dan daya dukung campuran aspal, sehingga cocok untuk digunakan pada jalan dengan beban lalu lintas yang lebih berat.
Penggunaan Aspal Buton dalam pekerjaan jalan tidak hanya mendukung kualitas infrastruktur nasional, tetapi juga memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi daerah penghasilnya, yakni Kabupaten Buton. Pemanfaatan Aspal Buton dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat local serta meningkatkan pendapatan asli daerah dan penerimaan negara melalui pajak dan royalti.
Dengan segala manfaat ekonominya, Aspal Buton merupakan solusi unggulan untuk mendukung pembangunan jalan yang kuat, tahan lama, dan berkelanjutan di Indonesia. Mari kita tingkatkan penggunaan Aspal Buton sebagai produk lokal berkualitas tinggi yang mampu mendorong kemajuan infrastruktur nasional dan kesejahteraan daerah.
Komposisi Kimia Mineral Batuan Aspal Buton Kabungka | Sifat Kimia Batuan Aspal Buton Kabungka | ||
Senyawa | % | Senyawa | % |
CaCO3 | 86,66 | Nitrogen (N) | 29,04 |
MgCO3 | 1,43 | Acidafins (A1) | 9,33 |
CaSO4 | 1,11 | Acidafins (A2) | 12,98 |
CaS | 0,36 | Parafin (P) | 11,23 |
H2O | 0,99 | Maltene | 1,50 |
SiO2 | 5,64 | Nitrogen/Parafin | 2,41 |
AI2O3 + Fe2O3 | 1,52 | Asphaltene | 39,45 |
Residu | 0,96 |
Sumber : Laporan Akhir Kajian Teknologi Asbuton dan Pemanfaatan Unit Pencampur Aspal, Kementerian PUPR, 2008